Posts

Showing posts from December, 2018

18 November 2018

Injil hari ini mengingtkan saya waktu saya menjadi guru. Sebelum ulangan/ujian, saya selalu memberi kisi-kisi kepada para murid-murid saya. Dalam Injil hari ini, Yesus pun sedang memberi kisi-kisi tentang akhir zaman. Saya mencoba membandingkan suasana kelas dan keadaan para murid ketika mendengar kisi-kisi. Murid saya akan senang bila saya memberi kisi-kisi karena mereka bisa lebih fokus apa yang akan mereka pelajari. Sedangkan murid-murid Yesus saat itu? Di satu sisi mereka pasti senang, tapi di sisi lain mereka pasti cemas. Mengapa? Jika murid saya sudah tahu pasti kapan akan ujian, sedangkan para murid Yesus tidak tahu kapan akhir zaman akan tiba. Mereka hanya di suruh untuk berjaga-jaga dan siap sedia, dalam hal ini, murid-murid Yesus ini termasuk kita. Berjaga-jaga macam apa yang Yesus inginkan dari kita, manusia yang sangat dicintaiNya ini? Yesus rindu untuk di datangi manusia dalam doa, bersekutu intim denganNya melalui hosti kudus, bukan hanya menjadi pendengar sabda tetapi...

11 November 2018

Janda di Sarfat bersedia memberikan roti yang ia buat sendiri dan sedikit tepung yang ada di rumah. Ia sendiri mengatakan bahwa ia akan membuat roti dari sedikit tepung itu untuk dia dan anaknya. Setelah makan roti itu mereka akan mati karena tidak ada lagi tepung. Atas permintaan Elia, roti dari sedikit tepung itu akan diberikan juga kepada Elia. Bayangkan, roti terakhir yang tersedia, harus dibagi lagi kepada orang lain yang sedang kelaparan. Janda sarfat memberi roti dari kekurangan kepada Elia. Demikian pula halnya dengan janda miskin yang memasukan persembahan ke dalam peti persembahan. Yesus mengatakan bahwa pemberian janda itu lebih besar karena Ia memberi dari kekurangan. Dua janda dalam bacaan-bacaan kitab suci hari ini menunjukkan kepada kita, iman yang sesungguhnya. Iman tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk yang lain. Iman yang sesungguhnya dilihat dari tindakan atau perbuatan kasih. Mereka adalah contoh orang beriman yang meneladani Yesus Kristus yang rela meny...

4 November 2018

Cinta tidak mengenal sebagian, tetapi melibatkan seluruh diri pribadi . Seorang anak sedang asyik bermain bola ditengah lapangan. Ia tidak terusik panasnya terik  matahari. Lupa makan dan minum. Ia seakan menjadi satu dengan bola itu. Hal yang sama berlaku untuk orang yang mencintai apa yang dikerjakannya: Pelukis yang sedang menggambar pemandangan seakan bersatu dengan alam dihadapannya, petani yang tidak mengenal lelah mengerjakan ladang, perawat yang sedang sepenuh hati melayani pasien, seorang pekerja sosial yang tekun melayani orang miskin, mereka ini mencintai pekerjaannya dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan tenaganya. Yesus mengajarkan kita bahwa Tuhan melebihi segala galanya. Maka mencintai Tuhan harus dengan seluruh diri kita. Artinya kita harus memuji Tuhan juga kalau kita sedang bekerja, kita harus berdoa kepada-Nya dalam setiap kesempatan, kita membaca Sabdanya seperti kalau kita membaca surat kabar, mendengarkan Sabda-Nya seperti kita selalu mendengar radio...

28 Oktober 2018

Hukuman keras Tuhan kepada Israel bukanlah akhir dari segala-galanya. Pasal 30-33 menyatakan kerinduan Allah memulihkan Israel. Di pasal 30, walaupun dosa Israel sebenarnya tak terampunkan tapi kasih Allah bagaikan kasih Bapa, yang setelah memukul keras anak-Nya, akan mengampuni dan memulihkan Israel. Pemulihan kembali ke sediakala berarti Israel kembali menjadi umat Allah, dan Tuhan menjadi Allah mereka sebagaimana ditegaskan dalam perjanjian Sinai (31:1; lih. Kel. 19:5; Yer. 7:23; 11:4; 24:7; 30:22; 31:33; 32:38). Allah mengasihi Israel dengan kasih kekal (3). Dulu kasih Allah dinyatakan melalui pembebasan nenek moyang Israel dari perbudakan Mesir dan pemeliharaan di padang gurun (2). Kelak mereka akan dibebaskan dari pembuangan untuk dibangunkan kembali di Tanah Perjanjian (4-6). Janji pemulihan itu akan membawa sukacita yang besar karena bukan hanya Yehuda dipulihkan, bahkan Israel pun ikut dipulihkan (7-9). Maka Samaria akan kembali subur bertumbuhkan kebun anggur dan dari Efr...

21 Oktober 2018

"Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang lagi di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Mu."  Permintaan seperti ini seringkali kita dengungkan dalam doa doa kita , karena kita mengharapkan kehidupan akhirat yang penuh kebahagiaan. Kita sangat menginginkan kelak berada bersama Allah, dan turut menikmati kebahagiaan dalam keluarga Allah. Apakah keinginan kita ini didukung dengan tindak tanduk dan perilaku kita? Ataukah permohonan kita ini hanya mengharapkan belas kasihan Tuhan tanpa sedikitpun usaha dari kita ? Ini tentu menjadi ganjalan besar.Yesus  sendiri menyatakan :” Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan." Ini berarti tidak setiap kita dapat menempati posisi disamping Yesus , tetapi hanya mereka yang pantas untuk menempatinya. Yang paling penting mempersiapkan diri kita agar kelak bisa bersama Yesus.  Karena keberadaan kita bersama Yesus bukanlah  jabatan politis, tetapi posisi spiritual. ...

14 Oktober 2018

Kalau kita membanding bandingkan kehidupan orang kaya dan kehidupan orang miskin, orang kaya lebih tidak aman daripada orang miskin, Orang kaya selalu memikirkan hartanya agar tidak hilang, Karena ketakutannya yang begitu besar, ia memagar rumahnya dengan barisan  satpam. Lain halnya dengan orang miskin, mereka tidak mempunyai apa apa selain yang ada pada badan mereka sehingga mereka tidak cemas akan kehilangan sesuatu. Orang kaya yang terlampau melekat dengan hartanya ini akan sangat gelisah lagi mendengar pernyataan pernyataan yang diberikan Yesus hari ini, Disini Yesus tidak bermaksud melarang kita memiliki harta, tetapi mengingatkan kita untuk tidak terlalu melekat pada harta dan mendewa dewakan harta kita.  Kalau kita orang sederhana tetapi begitu mencintai diri  dan tidak rela dikorbankan untuk orang lain, kita juga sukar untuk masuk kedalam Kerajaan Surga. Untuk mengikuti Yesus kita di tuntut untuk mengorbankan apa saja yang ada pada kita, bahkan nyawa kita. Kita...

7 Oktober 2018

Kalau kita membanding bandingkan kehidupan orang kaya dan kehidupan orang miskin, orang kaya lebih tidak aman daripada orang miskin, Orang kaya selalu memikirkan hartanya agar tidak hilang, Karena ketakutannya yang begitu besar, ia memagar rumahnya dengan barisan  satpam. Lain halnya dengan orang miskin, mereka tidak mempunyai apa apa selain yang ada pada badan mereka sehingga mereka tidak cemas akan kehilangan sesuatu. Orang kaya yang terlampau melekat dengan hartanya ini akan sangat gelisah lagi mendengar pernyataan pernyataan yang diberikan Yesus hari ini, Disini Yesus tidak bermaksud melarang kita memiliki harta, tetapi mengingatkan kita untuk tidak terlalu melekat pada harta dan mendewa dewakan harta kita.  Kalau kita orang sederhana tetapi begitu mencintai diri  dan tidak rela dikorbankan untuk orang lain, kita juga sukar untuk masuk kedalam Kerajaan Surga. Untuk mengikuti Yesus kita di tuntut untuk mengorbankan apa saja yang ada pada kita, bahkan nyawa kita. Kita...

30 September 2018

Hari ini perkataan Yesus keras : “Jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkilah…”. Sabda Yesus ini tidak boleh ditafsir secara harfiah, melainkan perlu difilterisasi. Hal penting yang perlu diinsafi bahwa Tuhan menghendaki supaya setiap kita harus memiliki sikap yang jelas dalam mengikuti keinginan Roh. Sering keinginan daging dipacu oleh kelima panca indra kita. Maka untuk membendung keinginan daging yang sering kuat memengaruhi hidup, dibutuhkan daya Roh yang kuat untuk mengendalikannya. Adapun surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia menulis bagaimana orang hidup dalam keinginan Roh, yaitu hidup dalam Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, kerendahan hati, kesederhanaan, dan kemurnian. Menjadi jelas bagi kita bahwa jika nilai-nilai ini yang sering kita nyatakan dalam hidup maka sulit bagi keinginan daging memengaruhi diri kita. Tetapi jika sebaliknya mak...

23 September 2018

“ Tidak ada makan siang yang gratis” .  Istilah ini sering muncul dalam dunia politik di tanah air. Kata-kata pujian, kedekatan dan keakraban politis, silaturahmi pada tokoh politik tertentu yang sejatinya berbeda haluan, seringkali menjadi perbincangan dan melahirkan beragam tafsir. Ujung-ujungnya orang menduga ada kepentingan tertentu yang menjadi tujuan. Sejatinya sikap dan pilihan politik selalu dikaitkan dengan pelayanan publik, demi kebaikan dan kesejahteraan hidup orang banyak. Maka, pelaku politik sejatinya merupakan pelayan publik. Yesus dalam pewartaan dan panggilan murid-murid-Nya telah menegaskan posisi dan sikap kemuridan sebagai pelayan cinta kasih bagi sesama. Penegasan ini dikemukakan karena para murid masih keliru memahami konsep ke-Mesias-an Yesus. Bagi para murid, Yesus adalah Mesias duniawi yang akan memerintah bangsa Israel. Karena itu intensi para murid pun masih dibayangi konsep jabatan dan kekuasaan duniawi (bdk. Mrk. 9:35-34). Pemahaman keliru para mu...

16 September 2018

“Tunjukkalan kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku”  (Yak. 2:18). Tantangan Rasul Yakobus  atas ketidakselarasan antara iman dan perbuatan, merupakan tantangan yang diarahkan kepada setiap orang beriman. Iman yang hanya sebatas kertas atau sekadar pengakuan belaka  tidak bermakna dan mati (Yak. 2:17). Pengakuan iman seharusnya ditunjukkan dengan perbuatan nyata. Perbuatan merupakan buah dari iman. Iman yang berbuah didasari atas perjumpaan, persekutuan dan pengakuan akan Yesus yang adalah Mesias (bdk. Mrk. 8: 29b). Pengakuan akan Diri Yesus sebagai Mesias berarti kita menempatkan pola pikir dan sikap hidup yang selaras dengan Allah. Allah Bapa menyelamatkan manusia melalui pribadi Yesus Putra-Nya dengan cara dan jalan berbeda dari pemikiran manusiawi. Jalan keselamatan dilalui dengan derita dan salib kematian. Totalitas cinta Allah ditunjukkan oleh Yesus dalam pemberian Diri seutuhnya. Mengakui Yesus s...

9 September 2018

Pada saat penciptaan, Allah melihat bahwa semuanya baik adanya. Namun dosa telah membawa kejahatan ke dunia ini. Itulah sebanya, kini selalu ada dua sisi: baik dan jahat, suka dan duka. unia ini tidak lagi hanya berisi kebaikan. Ada orang lapar, ada orang yang berduka dan ada orang yang sakit. Yesus Sang Putra Allah datang ke dunia dengan semangat "menjadikan segala-galanya baik", sebagaimana Allah Bapa menjadikan segalanya baik. Dengan bersabda, " Efata , terbukalah.... yang tuli dijadikannya berkata-kata (Mrk 7:37). Kebaikan Yesus menjadikan-Nya peka. Sebagai Sang Putra, Ia mendengar dan peka terhadap suara Bapa-Nya. Ia menyadari bahwa kuasa yang ada di dalam diri-Nya berasal dari Allah. "Ia menengadah ke langit dan menarik nafas" (Mrk  7 : 34 ). Sebagai penebus, Ia peka terhadap orang yang sakit dan menderita. Dengan lembut Yesus menyembuhkan sakit dan penderitaannya. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil kepada kebaikan. Untuk itu kita pun harus belaj...

2 September 2018

Cerita Injil hari ini memberikan gambaran tentang perjumpaan adat-istiadat Yahudi dan adat-istiadat yang dibawa oleh Yesus. Orang Yahudi berpegang teguh pada adat-istiadat seperti yang ada tertulis dalam Hukum Taurat. Tidak ada yang salah dalam adat itu. Menurut Yesus yang salah adalah pelaksanaannya yang mesti datang dari hati. Hukum dan adat mengatur kita manusia agar bisa hidup tertib namun dia dilaksanakan secara manusiawi. Yesus mengajak orang-orang Farisi agar melihat nilai dibalik hukum. Hukum dibuat demi mengangkat suatu nilai tertentu dan hukum itu mesti dilaksanakan dengan hati. Maka, hukum itu dilaksanakan bukan demi hukum melainkan demi nilai dibalik hukum itu dan demi membangun relasi yang lebih mesra dengan Tuhan sebagai Pemberi hukum. Sifat munafik orang Farisi dan ahli Taurat sangat dikecam oleh Yesus. Pasalnya, antara perkataan dan perbuatan mereka tidak selaras. bahkan, mereka lebih taat pada adat istiadat manusia dan mengabaikan perintah Allah. Belum cukup orang ...

26 Agustus 2018

Ada orang muda yang secara biologis masih hidup, tetapi tidak memperlihatkan sebuah “kehidupan” ia hanya dingin, murung tanpa semangat. Sebaliknya, ada orang tua yang sudah terbaring saja ditempat tidur, tetapi justru memperlihatkan  sebuah “kehidupan” Hidup secara biologis tidak selalu sama identik dengan kehidupan dalam tingkat non biologis. Ilmu kedokteran bisa memperpanjang  usia. Obat dan vitamin pelengkap juga bisa memperlambat proses penuaan manusia secara biologis. Namun demikian, bagaimana orang yang bersangkutan menghayati, menjalani, atau bahkan merayakan kehidupannya, tentu tidak bisa dijangkau oleh obat obatan semacam itu. Setelah Yesus memberi pengajaran tentang Roti Hidup, banyak orang tergoncang. Perkataan-Nya terlalu keras. Banyak yang meninggalkan Dia. Para murid melihat bahwa perkataan keras itu menunjuk pada “hidup” yang jauh melampaui tingkat biologis belaka. Yesus menawarkan Diri-Nya bukan agar kita bisa berumur panjang, tetapi agar kita sungguh meray...

19 Agustus 2018

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita akan pentingnya keikutsertaan dalam Ekaristi dan menyambut tubuh dan darah Kristus. Inilah makanan yang akan mengantar kita kepada hidup abadi. Jika ini merupakan makanan yang paling penting, seberapa seringkali kita menyambut-Nya? Jika dalam sebulan kita hanya ikut misa pada hari minggu, berarti kita menerima tubuh Tuhan sebanyak 4 kali. Itu artinya dalam setahun kita menyambut tubuh Kristus hanya 48 kali. Padahal dalam setahun ada 365 hari. Kalau Ekaristi merupakan makanan yang utama, seharusnya kita menyambut-Nya sesering mungkin, yakni ikut terlibat aktif dalam misa mingguan dan harian. Yesus menyatakan bahwa Diri-Nya adalah Roti Hidup yang telah turun dari surga. Ia juga mengundang agar Tubuh dan Darah-Nya disambut sebagai santapan jiwa dan menganugerahkan kesatuan hidup dengan-Nya, kebangkitan dan kehidupan kekal bagi mereka yang menyantap-Nya. Kesatuan hidup dengan-Nya, seharusnya semakin menumbuh-kembangkan dan memperkaya kehidupan roh...

Bab 8 - Gereja dan Iman yang Memasyarakat

Katekismus Gereja Katolik merumuskan Gereja sebagai “himpunan orang-orang yang digerakkan untuk berkumpul oleh Firman Allah, yakni, berhimpun bersama untuk membentuk Umat Allah dan yang diberi santapan dengan Tubuh kristus, menjadi Tubuh Kristus” (KGK No. 777). Titik tolak Gereja itu adalah Gereja Perdana, dari sanalah Gereja bermuara.   Gereja dari kata igreja (Portugis), ecclesia (Latin) dan ekklesia (Yunani) yang berarti kumpulan atau pertemuan atau rapat bagi kelompok khusus. Ekklesia dalam bahasa Yunani dapat juga berarti memanggil. Dalam Perjanjian Baru kata ekklesia diterjemahkan dengan kata ’jemaat’ atau ’sidang jemaat’ (lih. Kis 5:11, Kis. 7:38; Ibr.2:12; Rom.16:1,5). Dalam Perjanjian Lama bahasa Ibrani kata gehal eddah yang artinya dipanggil untuk bertemu bersama-sama di satu tempat yang telah ditunjukkan (Kel. 12:6) dengan kata “jemaat yang berkumpul”. Gereja dapat dimengerti sebagai umat yang dipanggil oleh Tuhan, dan menanggapi panggilan itu. Yesus Kristus adalah...

Bab 7 - Iman, Sosial, Politik, Hukum, HAM dan Demokrasi

Pada bab 7 ini akan membahas tentang iman, sosial politik, hukum, ham dan demokrasi. Pandangan gereja terhadap sosial politik yaitu menekankan bahwa kekuasaan politik dari negara harus dilakukan untuk mencapai kesejahteraan umum. Kekuasaan politik tersebut harus bersifat mengabdi yaitu mengabdi kepada kesejahteraan umum. Namun, dalam mewujudkan kesejahteraan umum ini, kekuasaan politik juga harus mengabdi kepada Allah. Yang artinya tujuan dari keseluruhan semua warga negara yang ambil bagian dalam kesejahteraan umum adalah kemuliaan Allah. Dari hal tersebut, gereja menginginkan agar pelaksanaan kekuasaaan politik itu harus dalam batas-batas hukum yang bermoral. Itulah yang dituntut oleh konsili Vatikan II: “Pelaksanaan kekuasaan politik, baik dalam masyarakat itu sendiri maupun di lembaga-lembaga yang mewakili negara, mesti selalu berlangsung dalam batas-batas tatanan moral dan atas nama kesejahteraan umum yang diartikan secara dinamis, sesuai dengan tata perundang-undangan yan...

Bab 6 - Budaya dan Iman Katolik

Pada bab 6 ini akan membahas tentang budaya dan iman katolik. Bangsa I ndonesia memiliki banyak sekali keanekaragaman budaya baik dari ujung timur sampai ujung barat, yang memiliki macam-macam budaya yang berbeda-beda. Dalam perbedaan budaya itu, gereja katolik hadir dan masuk ke dalam kehidupan bersama dengan masyarakat Indonesia. Tetapi gereja katolik tidak hanya hidup bersama secara berdampingan saja melainkan gereja juga mewartakan ajaran dan membangun gereja dengan cara merangkul masyarakat sekitar untuk masuk ke dalam persekutuan umat beriman kepada Yesus Kristus. Gereja kemudian akan berkembang dan tumbuh menjadi suatu persekutuan yang besar dan masuk ke setiap daerah dan budaya di seluruh Nusantara. Gereja yang hadir di Indonesia tidak terlepas dari identitas nya yaitu sebagai gereja yang memiliki sifat kesatuan, kudus, katolik dan apostolik. Sifat-sifat ini sangat melekat sekali pada identitas Gereja sehingga  ke mana pun gereja berkembang dan tumbuh, maka akan s...

Bab 5 - Etika dan Moral Kristiani

Pada bab 5 ini akan membahas tentang etika dan moral kristiani. Pengertian dari etika sendiri adalah kecendurangan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan yang berasal dari keinginan atau hati nya sendiri. Etika juga mengajarkan bagaimana tentang apa yang baik, tepat dan benar. Etika tidak hanya menyangkut tentang sikap, tindakan dan kelakuan (akhlak) melainkan juga berhubungan dengan segi batiniah seperti   motif, karakter dan   tabiat. Sehingga dari segi batiniah juga sangat berpenagruh terhadap apa yang akan dilakukan. Oleh sebab itu, etika sendiri juga dapat menjadi kebiasaan individu dan kebiasaan masyarakat. Sedangkan   moral adalah pandangan terhadap sikap atau tindakan mana yang baik atau yang buruk. Moral juga menyangkut dengan budi pekerti manusia dan dapat dikatakan sebagai adat kebiasaan. Selain moral terdapat juga amoral yang artinya tidak memiliki moral dan mempunyai sikap yang tidak positif di mata orang lain. Moral secara ekplisit  adalah hal-...

Bab 4 - Yesus Kristus dan Tritunggal Mahakudus

A.       Kitab Suci Sumber Mengenal Yesus Yesus, Sang Mesias atau Juru Selamat sudah dinubuatkan, atau diwartakan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Sekarang cobalah cari dan temukan ayat-ayat Kitab Suci Perjanjian Lama yang mengungkapkan janji keselamatan Allah kepada bangsa Israel, bahwa akan datang seorang utusan Allah yang membebaskan manusia dari segala penderitaan. Yesus Kristus, Sang Mesias, Anak Allah, diwartakan secara istimewa dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Bahkan dapat dikatakan bahwa Kitab Perjanjian Baru merupakan Kitab yang berisi tentang peristiwa Yesus Kristus. B.       Hakikat dan Makna Kerajaan Allah Sebagai Inti dan Wujud Karya Yesus di Tengah Dunia Dalam Alkitab, kita menemukan kisah-kisah tentang masyarakat/umat Yahudi yang merindukan kedatangan seorang Mesias (Penyelamat) untuk membebaskan mereka dari segala belenggu penderitaan. Situasi sulit yang menimbulkan pengharapan akan datangnya seorang Mesias itu...

Bab 3 - Agama dan Iman dihidupi dalam pluralitas

A.       Pluralitas Agama 1.        Pengalaman Religius Pengalaman religius pada hakikatnya berarti bahwa manusia mengakui hidupnya sendiri sebagai pemberian dari Allah. Memandang hidup sebagai pemberian merupakan penafsiran yang secara positif mengartikan hidup sebagai sesuatu yang pantas disyukuri, sebagai anugerah yang menggembirakan. Ada beberapa macam pengalaman religius yang dialami oleh manusia yaitu: a)       Pengalaman eksistensial yang dalam dirinya belum menyatakan hubungan secara langsung dengan Allah. Misalnya; pengalaman-pengalaman profan yaitu berhasil, gembira, gagal, sedih, tidak lulus, dan sebagainya. b)       Pengalaman eksistensial yang dalam dirinya mulai mengarah kepada Allah. Misalnya, pengalaman-pengalaman keterbatasan manusia yaitu: kelahiran, kehidupan, kematian, penyakit, dan sebagainya. c)        Pengalaman e...

Bab 2 - Relasi Manusia dengan diri sendiri, sesama, lingkungan dan Tuhan

1.        Hubungan Manusia dengan Dirinya Sendiri Manusia dilengkapi dengan kemampuan akal budi, hati nurani dan kebebasan. Manusia kerapkali lupa diri akan kodratnya sebagai manusia ciptaan Tuhan yang memiliki keterbatasan dan ketergantungan dengan Sang Penciptanya. Hal ini mengakibatkan hubungan dengan dirinya sendiri menjadi terganggu, menjadikan manusia asing terhadap dirinya sendiri. Dalam kitab Kejadian dikisahkan bagaimana manusia setelah didapati melanggar tatanan surgawi, manusia malu dan telanjang (kej. 3: 7), ini pertanda bahwa ketika manusia menjadi asing dihadapan Allah, manusia menjadi asing bagi dirinya sendiri. Manusia yang tidak mengenal dirinya mengakibatkan ketidakmampuannya untuk menerima dirinya apa adanya. Pengenalan dan penerimaan diri yang baik akan menentukan sikap dan tindakannya baik terhadap sesama, Tuhan maupun lingkungannya. Barang siapa mengenal dirinya, sungguh dia akan mengenal Tuhannya. 2.    ...

Bab I - Panggilan Hidup Manusia menurut Kitab Suci

Dalam Kitab Kejadian 1: 26-31, Allah menciptakan manusia secitra dan segambar dengan Allah. Anda diharapkan mengenal diri sebagai pribadi, Citra Allah dan dipanggil agar mampu hidup sebagai Citra Allah yang bersyukur atas keberadaan dirinya, menghargai hak azasi manusia, dan mampu bekerjasama dengan sesama, menjaga kelestarian lingkungan hidup serta mampu berelasi dengan Tuhan sebagai pencipta kehidupan. 1.        Martabat Manusia sebagai Citra Allah Manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah, dengan karunia istimewa yaitu akal budi, hati/perasaan, dan kehendak bebas. Adanya karunia akal- budi menjadikan manusia bisa atau memiliki kemampuan untuk memilih, karunia hati/perasaan menjadikan manusia bisa merasakan, dan karunia kehendak bebas menjadikan manusia mampu membangun niat-niat. Martabat manusia sebagai citra Allah merupakan landasan penghargaan terhadap hak azasi manusia. Semua hak azasi berakar dalam kodrat kemanusiaan yang lahir...