Ada
orang muda yang secara biologis masih hidup, tetapi tidak memperlihatkan sebuah
“kehidupan” ia hanya dingin, murung tanpa semangat. Sebaliknya, ada orang tua
yang sudah terbaring saja ditempat tidur, tetapi justru memperlihatkan
sebuah “kehidupan” Hidup secara biologis tidak selalu sama identik dengan
kehidupan dalam tingkat non biologis. Ilmu kedokteran bisa memperpanjang
usia. Obat dan vitamin pelengkap juga bisa memperlambat proses penuaan
manusia secara biologis. Namun demikian, bagaimana orang yang bersangkutan
menghayati, menjalani, atau bahkan merayakan kehidupannya, tentu tidak bisa
dijangkau oleh obat obatan semacam itu.
Setelah
Yesus memberi pengajaran tentang Roti Hidup, banyak orang tergoncang.
Perkataan-Nya terlalu keras. Banyak yang meninggalkan Dia. Para murid melihat
bahwa perkataan keras itu menunjuk pada “hidup” yang jauh melampaui tingkat
biologis belaka. Yesus menawarkan Diri-Nya bukan agar kita bisa berumur
panjang, tetapi agar kita sungguh merayakan kehidupan anugerah Tuhan ini. Hal
yang sama diperlihatkan oleh Saulus. Setelah bertobat , dengan nama Paulus,
iapun digerakkan untuk mewartakan tawaran hidup yang jauh lebih dalam daripada
sekedar hidup secara biologis. Lidia yang lumpuh dihidupkan. Dan Dorkas /
Tabita yang sudah mati dibangkitkan. Mereka diundang untuk tidak sekedar hidup,
melainkan juga sungguh merayakan kehidupan
Comments
Post a Comment