7 Oktober 2018


Kalau kita membanding bandingkan kehidupan orang kaya dan kehidupan orang miskin, orang kaya lebih tidak aman daripada orang miskin, Orang kaya selalu memikirkan hartanya agar tidak hilang, Karena ketakutannya yang begitu besar, ia memagar rumahnya dengan barisan  satpam. Lain halnya dengan orang miskin, mereka tidak mempunyai apa apa selain yang ada pada badan mereka sehingga mereka tidak cemas akan kehilangan sesuatu. Orang kaya yang terlampau melekat dengan hartanya ini akan sangat gelisah lagi mendengar pernyataan pernyataan yang diberikan Yesus hari ini, Disini Yesus tidak bermaksud melarang kita memiliki harta, tetapi mengingatkan kita untuk tidak terlalu melekat pada harta dan mendewa dewakan harta kita.  Kalau kita orang sederhana tetapi begitu mencintai diri  dan tidak rela dikorbankan untuk orang lain, kita juga sukar untuk masuk kedalam Kerajaan Surga. Untuk mengikuti Yesus kita di tuntut untuk mengorbankan apa saja yang ada pada kita, bahkan nyawa kita. Kita memberikan seluruh diri kita kepada-Nya dan kita bukan lagi menjadi milik kita tetapi milik Dia.  
Bagaimana sikapku terhadap undangan Yesus  :”Mari ikut Aku “ ? Sejauh mana keterikatanku dengan harta benda , keluargaku, kesenangan duniawi dan diriku sendiri? Apa persyaratan yang sering aku berikan sehingga bisa mengikuti Yesus?

Manusia berlelah lelah memburu kekayaan karena kekayaan mendatangkan sanjungan , penghormatan. Manusia lebih suka dipuji karena kekayaan material. Dengan pujian orang merasa hidupnya telah memcapai puncaknya.  Pada sisi lain , karena memburu kekayaan manusia tidak mampu mengendalikan keinginan yang bisa menimbulkan malapetaka. Pada akhirnya, perburuan itu membawa tumbal yaitu nyawa manusia, Perampokan, pebunuhan,peperangan adalah sederetan peristiwa yang muncul akibat memburu harta benda.
Yesus dalam Injil hari ini memiliki pandangan yang berbeda tentang kekayaan,  Kekayaan menyebabkan hati seseorang kurang terbuka pada Tuhan Sang Terang dan sumber kebahagiaan sejati. Kisa pemuda kaya dan taat hukum adalah contoh dari sekian banyak manusia yang sulit memisahkan hati dari harta benda  untuk datang dan mengikuti Yesus., Sang Pemilik segalanya. Kekayaan telah mengubah hati manusia menjadi rakus dan menutup jalan untuk bertemu dengan Tuhan. Manusia tidak lagi sungguh sungguh percaya kepada Tuhan, tetapi lebihkuat percaya pada kekayaan material. Keadaan ini sangat disayangkan oleh Tuhan Yesus.. Betapa kuatnya kelekatan manusia akan hiasan hidup yang sifatnya sementara ini . Satu fakta fakta tentang manusia yang diungkapkan Yesus pada hari ini adalah manusia lebih suka mengikuti panggilan harta benda daripada panggilan harta surgawi. Marilah kita melihat kembali panggilan kita. Apakah kita lebih peka akan panggilan memburu kekayaan atau memburu harta surgawi? Apakah kita berani melepaskan kekayaan kita dan berbagi dengan sesama atau kekuatiran  sangat kuat menguasai hati kita?

Comments

Popular posts from this blog

Bab I - Panggilan Hidup Manusia menurut Kitab Suci

Bab 8 - Gereja dan Iman yang Memasyarakat

Bab 3 - Agama dan Iman dihidupi dalam pluralitas