Bab 6 - Budaya dan Iman Katolik

Pada bab 6 ini akan membahas tentang budaya dan iman katolik. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali keanekaragaman budaya baik dari ujung timur sampai ujung barat, yang memiliki macam-macam budaya yang berbeda-beda. Dalam perbedaan budaya itu, gereja katolik hadir dan masuk ke dalam kehidupan bersama dengan masyarakat Indonesia. Tetapi gereja katolik tidak hanya hidup bersama secara berdampingan saja melainkan gereja juga mewartakan ajaran dan membangun gereja dengan cara merangkul masyarakat sekitar untuk masuk ke dalam persekutuan umat beriman kepada Yesus Kristus. Gereja kemudian akan berkembang dan tumbuh menjadi suatu persekutuan yang besar dan masuk ke setiap daerah dan budaya di seluruh Nusantara.

Gereja yang hadir di Indonesia tidak terlepas dari identitas nya yaitu sebagai gereja yang memiliki sifat kesatuan, kudus, katolik dan apostolik. Sifat-sifat ini sangat melekat sekali pada identitas Gereja sehingga  ke mana pun gereja berkembang dan tumbuh, maka akan selalu membawa sifat-sifat tersebut. Dengan mengenal identitas nya secara baik gereja mampu untuk membuka diri dengan mengakui keanekaragaman nilai-nilai budaya yang ada di dalam setiap budaya serta memahami nilai-nilai kebudayaan itu untuk memperkenalkan dirinya. Dan ini merupakan salah satu cara kehadiran gereja dalam setiap budaya di berbagai tempat yanga ada. 

Sehingga dari sifat-sifat tersebut yang membuat gereja katolik di Indonesia tetap bersatu. Tetapi gereja juga tidak lepas dari berbagai permasalahan dan tantangan yang ada dalam perjumpaan dengan budaya, agama lokal, agama lain. Gereja menghadapi permasalahan dan tantangan tersebut yaitu dengan tetap mempertahankan kesatuannya. Kesatuan itu tidak bermaksud untuk menegasi yang lain dan menutup diri pada yang lain melainkan kesatuan yang tetap menghargai hal lain dengan bersikap terbuka dalam hubungan dengan yang lain. Sebenarnya hubungan antara iman dan kebudayaan senantiasa menjadi hubungan yang dinamis, tidak pernah berhenti. Iman dan kebudayaan masing-masing merupakan dua kenyataan yang berbeda dengan identitas, personalitas sendiri. Tetapi di dalam kehidupan dan perkembangan nya, agama dan kebudayaan itu saling membutuhkan dan bergantung satu sama lain, saling keterbukaan yang mendalam serta interaksi yang dinamis dan pengaruh timbal balik. Kedua hal tersebut adalah kenyataan hidup yang berhubungan dengan manusia.

Sebenarnya, iman dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Tetapi sebaliknya, kedua hal tersebut saling berhubungan. Meskipun iman dan budaya dapat dibicarakan secara terpisah, tetapi pada nyata nya kedua hal itu tidak saling menutup diri terhadap yang lain. Melalui hubungan yang terjalin secara dinamis, keduanya dapat tetap bertahan dan semakin berkembang. Keduanya dapat saling berpengaruh, saling mengisi, dan saling melengkapi. Nilai-nilai budaya yang ada pada masyarakat sering kali meresapi tata peribadatan agama. Tetapi demikian sebaliknya, nilai-nilai agama tersebut dapat memberikan arti baru dalam berbagai macam kebudayaan. Dan hal ini menegaskan bahwa iman dan kebudayaan saling berpengaruh secara timbal balik.

Pada dasarnya sejarah, agama dan kebudayaan itu berjalan bersamaan di dalam kehidupan manusia. Iman akan dihayati dalam suatu kebudayaan tertentu dan akan selalu mendapatkan bentuk yang baru. Tetapi iman tidak pernah terikat pada satu kebudayaan atau bahasa. Berdasarkan pemahaman tersebut maka iman katolik tidak terikat pada satu budaya tertentu, melainkan iman itu merupakan bersumber pada Yesus Kristus dan ditujukan kepada seluruh dunia dari latar belakang apa pun. Itu tanda nya berarti bahwa iman dan kebudayaan merupakan dual hal yang saling berhubungan dan memang tidak dapat dipisahkan.

Comments

Popular posts from this blog

Bab I - Panggilan Hidup Manusia menurut Kitab Suci

Bab 8 - Gereja dan Iman yang Memasyarakat

Bab 3 - Agama dan Iman dihidupi dalam pluralitas