Bab 5 - Etika dan Moral Kristiani


Pada bab 5 ini akan membahas tentang etika dan moral kristiani. Pengertian dari etika sendiri adalah kecendurangan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan yang berasal dari keinginan atau hati nya sendiri. Etika juga mengajarkan bagaimana tentang apa yang baik, tepat dan benar. Etika tidak hanya menyangkut tentang sikap, tindakan dan kelakuan (akhlak) melainkan juga berhubungan dengan segi batiniah seperti  motif, karakter dan  tabiat. Sehingga dari segi batiniah juga sangat berpenagruh terhadap apa yang akan dilakukan. Oleh sebab itu, etika sendiri juga dapat menjadi kebiasaan individu dan kebiasaan masyarakat. Sedangkan  moral adalah pandangan terhadap sikap atau tindakan mana yang baik atau yang buruk.
Moral juga menyangkut dengan budi pekerti manusia dan dapat dikatakan sebagai adat kebiasaan. Selain moral terdapat juga amoral yang artinya tidak memiliki moral dan mempunyai sikap yang tidak positif di mata orang lain. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu. Tanpa moral manusia tidak dapat melakukan proses sosialisasi. Pandangan terhadap moral dapat diukur dari kebiasaan atau adat istiadat masyarakat setempat. Sehingga apabila tindakan yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai atau norma yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya, maka orang itu akan dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral juga sebagai pengendali yang mengatur manusia untuk melakukan perbuatan tertentu agar menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Meskipun etika dan moral terlihat memiliki pengertian yang sama namun terdapat perbedaan tersendiri yaitu etika sebagai penelaah kehidupan atau aktivitas manusia sedangkan moral sebagai subjek penilai benar atau tidak nya dari tindakan tersebut. Beberapa perbedaan etika dan moral yaitu:
1.       Etika melakukan hal yang benar sedangkan moral mengajarkan apa yang benar.
2.       Etika melakukan sesuai apa yang diajarkan oleh pendidikan moral sedangkan moral mengajarkan bagaimana seharusnya tindakan yang benar.
3.       Etika mengikuti pedoman sedangkan moral sebagai pedoman kehidupan
Dan masih banyak lagi contoh perbedaan antara etika dan moral. Tanpa moral manusia tidak memiliki sebuah pedoman bagaimana dalam berperilaku dan pada akhirnya manusia tidak mampu untuk mengambil sebuah keputusan yang baik, tepat dan benar. Sehingga tanpa moral juga manusia akan cenderung salah arah tanpa berpedoman pada moral.
Seperti yang telah dijelaskan di dalam pengertian moral diatas maka untuk menghadapi kecenderungan negatif dan upaya pencegahannya diperlukan kualitas moral yang dapat dipertanggung jawabkan. Kualitas moral yang dimaksud yaitu moralitas kristiani yang berasal dari iman, yang artinya apabila seseorang sungguh-sungguh memegang teguh iman di dalam hidup nya maka pasti akan terhindar dari berbagai pelanggaran karena tidak melakukan hal-hal yang cenderung negatif melainkan hal-hal yang positif atau sesuai dengan norma yang benar. Dengan begitu seluruh kehidupan dalam pelaksanaannya merupakan penerapan dari imannya sehingga sesuai dengan firman Tuhan “Bekerjalah untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. Iman itu harus disertai dengan perbuatan karena tanpa perbuatan sama saja tidak ada artinya. Iman juga bukan hanya sebagai sebuah keyakinan terhadap Tuhan justru iman itu dapat mampu mengingatkan dan mengendalikan seluruh pikiran-pikiran yang ada, tindakan dan perbuatan sehari-hari. Iman kristiani harus menjadi dasar berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga etika dan moral merupakan hal yang penting dalam kehidupan ini, jika tidak memiliki etika dan moral yang baik sama saja tidak ada artinya dan dapat menimbulkan sifat – sifat buruk di dalam diri sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Bab I - Panggilan Hidup Manusia menurut Kitab Suci

Bab 8 - Gereja dan Iman yang Memasyarakat

Bab 3 - Agama dan Iman dihidupi dalam pluralitas