16 September 2018
“Tunjukkalan
kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku
dari perbuatan-perbuatanku” (Yak. 2:18). Tantangan Rasul Yakobus atas
ketidakselarasan antara iman dan perbuatan, merupakan tantangan yang diarahkan
kepada setiap orang beriman. Iman yang hanya sebatas kertas atau sekadar
pengakuan belaka tidak bermakna dan mati (Yak. 2:17). Pengakuan iman
seharusnya ditunjukkan dengan perbuatan nyata. Perbuatan merupakan buah dari
iman. Iman yang berbuah didasari atas perjumpaan, persekutuan dan pengakuan
akan Yesus yang adalah Mesias (bdk. Mrk. 8: 29b).
Pengakuan
akan Diri Yesus sebagai Mesias berarti kita menempatkan pola pikir dan sikap
hidup yang selaras dengan Allah. Allah Bapa menyelamatkan manusia melalui
pribadi Yesus Putra-Nya dengan cara dan jalan berbeda dari pemikiran manusiawi.
Jalan keselamatan dilalui dengan derita dan salib kematian. Totalitas cinta
Allah ditunjukkan oleh Yesus dalam pemberian Diri seutuhnya. Mengakui Yesus
sebagai Tuhan penyelamat menegaskab kepada kita untuk menyatakan sikap dan
tindakan yang sama seperti yang telah Yesus lakukan. Beriman kepada Yesus berarti
membuat dan bertindak seperti Yesus sendiri yang telah menyembuhkan,
membebaskan dan menebus dosa serta menyelamatkan kita. Dunia di mana kita
berpijak menjadi ladang bagi warta iman dan pewujudannya dalam sikap dan
perbuatan bagi sesama dan alam sekitar.
Comments
Post a Comment