14 Oktober 2018
Kalau
kita membanding bandingkan kehidupan orang kaya dan kehidupan orang miskin,
orang kaya lebih tidak aman daripada orang miskin, Orang kaya selalu memikirkan
hartanya agar tidak hilang, Karena ketakutannya yang begitu besar, ia memagar
rumahnya dengan barisan satpam. Lain halnya dengan orang miskin, mereka
tidak mempunyai apa apa selain yang ada pada badan mereka sehingga mereka tidak
cemas akan kehilangan sesuatu. Orang kaya yang terlampau melekat dengan
hartanya ini akan sangat gelisah lagi mendengar pernyataan pernyataan yang
diberikan Yesus hari ini, Disini Yesus tidak bermaksud melarang kita memiliki
harta, tetapi mengingatkan kita untuk tidak terlalu melekat pada harta dan
mendewa dewakan harta kita. Kalau kita orang sederhana tetapi begitu mencintai
diri dan tidak rela dikorbankan untuk orang lain, kita juga sukar untuk
masuk kedalam Kerajaan Surga. Untuk mengikuti Yesus kita di tuntut untuk
mengorbankan apa saja yang ada pada kita, bahkan nyawa kita. Kita memberikan
seluruh diri kita kepada-Nya dan kita bukan lagi menjadi milik kita tetapi
milik Dia.
Bagaimana
sikapku terhadap undangan Yesus :”Mari ikut Aku “ ? Sejauh mana
keterikatanku dengan harta benda , keluargaku, kesenangan duniawi dan diriku
sendiri? Apa persyaratan yang sering aku berikan sehingga bisa mengikuti Yesus?
Manusia
berlelah lelah memburu kekayaan karena kekayaan mendatangkan sanjungan ,
penghormatan. Manusia lebih suka dipuji karena kekayaan material. Dengan pujian
orang merasa hidupnya telah memcapai puncaknya. Pada sisi lain , karena
memburu kekayaan manusia tidak mampu mengendalikan keinginan yang bisa
menimbulkan malapetaka. Pada akhirnya, perburuan itu membawa tumbal yaitu nyawa
manusia, Perampokan, pebunuhan,peperangan adalah sederetan peristiwa yang
muncul akibat memburu harta benda.
Yesus
dalam Injil hari ini memiliki pandangan yang berbeda tentang kekayaan,
Kekayaan menyebabkan hati seseorang kurang terbuka pada Tuhan Sang Terang
dan sumber kebahagiaan sejati. Kisa pemuda kaya dan taat hukum adalah contoh
dari sekian banyak manusia yang sulit memisahkan hati dari harta benda
untuk datang dan mengikuti Yesus., Sang Pemilik segalanya. Kekayaan telah
mengubah hati manusia menjadi rakus dan menutup jalan untuk bertemu dengan
Tuhan. Manusia tidak lagi sungguh sungguh percaya kepada Tuhan, tetapi
lebihkuat percaya pada kekayaan material. Keadaan ini sangat disayangkan oleh
Tuhan Yesus.. Betapa kuatnya kelekatan manusia akan hiasan hidup yang sifatnya
sementara ini . Satu fakta fakta tentang manusia yang diungkapkan Yesus pada
hari ini adalah manusia lebih suka mengikuti panggilan harta benda daripada
panggilan harta surgawi. Marilah kita melihat kembali panggilan kita. Apakah
kita lebih peka akan panggilan memburu kekayaan atau memburu harta surgawi?
Apakah kita berani melepaskan kekayaan kita dan berbagi dengan sesama atau
kekuatiran sangat kuat menguasai hati kita?
Comments
Post a Comment